Kisah Kekhusyu'an Seorang Imam - Abu Hanifah
Aku berkata, "Aku harus beranjak dari tempat ini, agar beliau tidak terganggu oleh kehadiranku."
Ketika aku keluar, "Aku meninggalkan lampu minyakku yang minyaknya tinggal sedikit, yang aku tinggalkan untuk penerangan dalam masjid.
Setelah fajar menjelang, aku datang lagi ke masjid. Sementara Abu Hanifah masih shalat. Lalu beliau memegang jenggotnya sambil berkata, "Wahai Dzat yang membalas kebaikan sekalipun sebesar biji sawi dengan kebaikan, wahai Dzat yang membalas keburukan sekalipun sebesar biji sawi dengan keburukan, lindungilah an-Nu'man (Abu Hanifah) hambaMu ini dari api Neraka dan dari perbuatan buruk yang mendekatkan kepada api neraka, dan masukanlah ia kedalam rahmatMu yang luas."
Kemudian aku mengumandangkan adzan, tiba-tiba lampu minyak itu menyala semakin terang, dan Abu Hanifah masih berdiri shalat. Ketika aku masuk, beliau bertanya, "apakah kamu ingin mengambil lampu minyakmu?" Aku menjawab, "Aku tadi telah mengumandangkan adzan shalat shubuh". Beliau berkata, "rahasiakan apa yang kamu lihat dariku".
Imam Abu Hanifah kemudian shalat sunnah dua rakaat lalu duduk sehingga aku mengumandangkan iqamah. beliau shalat bersama kami dengan wudhu sejak awal malam.
Tag : Kisah Imam Abu Hanifah yang sangat takut kepada Allah, Kisah lampu yang menerangi imam Abu Hanifah disaat gelap, Kisah Imam Abu Hanifah shalat malam penuh, Kisah lampu minyak yang semakin terang menemani imam Abu Hanifah shalat malam
-----------------------------
sumber : 99 kisah orang sholeh. Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, hal. 12
Post a Comment for "Kisah Kekhusyu'an Seorang Imam - Abu Hanifah"
Berkomentarlah dengan adab yang baik!